Kembali ke putih abu-abu, iya betul… warna seragam untuk sekolah menengah atas dan sederajat. Dimana masa itu terasa biasa saja, seperti berangkat pagi, bertemu teman-teman sekelas, belajar, kegiatan dan pulang.. begitu seterusnya.
Masa itu telah berlalu 2 tahun yang lalu. Sekarang aku sudah tidak bisa mengulang kembali keseharianku masa itu. Kadang juga kalau teringat masa itu berkesan juga.
SMK Darul Musyawaroh (Darmus), iya itu sekolahku dulu. Satu-satunya sekolah menengah kejuruan yang berada di desa Banjaragung kecamatan Bangsri. SMK Darmus ini berada di lingkungan pondok Pesantren. Ilmu umum oke, agama pun juga oke hahah…
Lingkungan yang baik untuk mendukung prestasi ada di sekolahku. Iya, guru-guru yang kompeten di bidangnya, prestasi akademik, prestasi olahraga, bahkan pretasi agama Islam, serta fasilitas yang memadai. Banyak lulusan yang tembus ke PTN ternama dan terbukti banyak alumni sukses lainnya.
Bagaimana dengan aku ? Hahah, . Aku hanya siswa biasa, sering terlambat masuk, pernah dihukum, bolos dan parahnya juga pernah berkelahi. Hehe… eh iya, di SMK Darmus ini saya ambil jurusan TKJ (Teknik komputer dan Jaringan).
Mungkin cerita kelas satu dan dua agak sedikit lupa, yang memang masih aku ingat adalah perasaan bangga pada diri sendiri saat menjadi teknisi di Lab komputer sekolah sendiri. Bukan cuma itu saja, berkat adanya praktik kerja lapangan (PKL), di masa itu aku sudah dapat penghasilan sendiri, walaupun tidak seberapa, ditambah pengalaman kerja di luar kota. Dari sana aku berfikir, sekarang banyak orang yang membutuhkan teknologi untuk mempermudah pekerjaan mereka, khususnya di bidang computer dan jaringan.
Mulai saat itu aku selalu belajar, belajar, dan belajar tentang teknologi terbaru di rumah maupun di sekolah. Dengan fasilitas yang belum lengkap tapi sudah memadai, aku gunakan fasilitas sekolahku semaksimal mungkin. Intinya “sebagus apapun atau selengkap apapun fasilitas di sekolahmu, jika tidak digunakan semaksimal mungkin untuk menggali potensi pada dirimu, semua itu percuma” .
Langsung aja cerita masa kelas 12 nih,, wkwk. Kelas 12 biasanya para siswa-siswi banyak yang bertobat. Tiap pagi kerjaannya ke masjid sekolah untuk sholat dhuha. Selain itu perilaku kedewasaan diri mulai terlihat. Hal itu juga aku alami.
Ujian nasional, hanya bisa pasrah. Semua ikhtiar sudah aku jalani semampuku, akhrinya lulus 100% untuk SMK Darmus angkatanku. Setelah proses UN, UAS, ujian praktek sekolah kami lalui semua.
Rasanya cukup hampa, sekolah tak menyenangkan seperti hari-hari sebelumnya. Kami anak kelas dua belas menantikan kelulusan, tidak ada pelajaran disekolah. Kami di bebaskan, masuk sekolah.. boleh pulang kapan saja. Boleh masuk sekolah, boleh di rumah saja. Aku biasanya ke sekolah, masih pakai seragam duduk manis di luar kelas seperti biasa, bersama gang kelasku. Browsing, facebook, dan mencari-cari informasi kuliah untuk jenjang berikutnya atau mungkin sharing-sharing info pekerjaan.
Dalam hati rindu suasana keramaian sekolah, rindu kesibukan-kesibukan mengerjakan tugas , rindu olahraga dengan teman-teman, rindu bercanda ria di teras kelas, rindu canda tawa dan amarah cinta bapak ibu guru yang selalu sabar menghadapi sikap para siswa-siswi.
Setiap kelulusan pasti ada perpisahan. Wkwk… prosesi wisuda sekaligus perpisahan angkatanku dilakukan di lapangan sekolah, dengan panggung yang megah. Para wali murid mendampingi, para siswa yang duduk berpakaian hitam putih berpeci di kursi tersendiri.
Kami kelas 12 saat itu juga mengisi prosesi perpisahan tersebut, dengan haru menyanyikan syair perpisahan dan tanda terima kasih kepada orang tua khususnya, ditambah puisi yang dinyanyikan adik kelas membuat kami kelas 12 tidak dapat menahan air mata yang terus menetes.
Dalam hati yang terselip penyasalan, meninggalkan cerita SMK yang sebenarnya ingin aku ulang kembali, memperbaiki prestasi, menghapus kenangan-kenangan kelam dan kenakalan yang sudah ku alami. Dan semoga prestasi yang saya dapatkan di akhir sekolah, yaitu wisudawan terbaik membuat orang tuaku bangga, walaupun itu tak seberapa.
Mungkin saja, bukan hanya aku yang berfikiran demikian. Entahlah, yang pesti perpisahan pasti terjadi. Perjalanan kehidupan baru akan aku jalani dan juga teman-temanku.
Pengirim : Adi Ariyanto
Alamat : Banjaragung RT2/4
Alumni TKJ 2016